Di
riwayat hidup ganjar pranowo pertama
ini, ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Kutoarjo. Lalu ia melanjutkan
pendidikannya di SMP 1 Kutoarjo dan SMA BOPKRI 1, Yogyakarta. Setelah lulus
sekolah menengah atas ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada. Ketika kuliah di Universitas Gadjah Mada ini,
kemampuan kepemimpinannya semakin terasah melalui kegiatan di Gerakan Mahasiswa
Nasional Indonesia(GMNI) dan Mapagama (Mahasiswa Pecinta Alam Gadjah Mada) yang
menjadi salah satu subunit Gelanggang Mahasiswa UGM yang akan membawanya
menjadi salah satu dari aktivis gelanggang terkemuka bersama Anies Baswedan.
Sebelum
menjadi gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo adalah anggota DPR RI selama dua
periode, 2004-2009 dan 2009-2014. Namun pada periode ke-dua tidak diteruskan
karena terpilih sebagai gubernur Jawa Tengah. Sebenarnya, pada periode
2004-2009 dia tidak lolos ke Senayan, namun akhirnya dia menerima tugas sebagai
pengganti antar waktu (PAW) untuk menggantikan rekan separtainya yang berada
dalam satu daerah pemilihan yang sama, Jacob Tobing yang ditugaskan oleh
Presiden Megawati Sukarnoputri menjadi duta besar untuk Korea Selatan.
Riwayat Hidup Ganjar Pranowo Sebagai Gubernur
Riwayathidup Ganjar Pranowo kedua ialah, Ganjar maju
menjadi calon gubernur dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013,
berpasangan dengan Heru Sudjatmoko yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan atau PDIP.
Ganjar-Heru
yang dikenal dengan tagline mboten korupsi mboten ngapusi ini keluar sebagai
pemenang dengan total perolehan suara mencapai 48,82%. Pelantikan Ganjar
sebagai gubernur dilaksanakan hari Jumat, 23 Agustus 2013 oleh Menteri Dalam
Negeri Gamawan Fauzi di DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang.
Riwayat Hidup Ganjar Pranowo Pernah Inspeksi Dadakan
Riwayat hidup Ganjar
Pranowo Ketiga, pada 27 April 2014, Ganjar
menyita perhatian publik saat mengeluarkan kemarahannya pada petugas Dishub
yang melakukan praktik pungutan liar (pungli) saat melakukan inspeksi mendadak
di jembatan timbang Subah, Kabupaten Batang. Ganjar mengaku melihat langsung
beberapa kernet memberikan uang Rp10.000 hingga Rp20.000 atau di bawah denda
resmi tertinggi sebesar Rp60.000 kepada petugas.
Temuan
praktik pungutan liar di Subah itu diikuti kebijakan penutupan jembatan timbang
di Jawa Tengah sejak Mei 2014.
Itulah
tadi riwayat hidup Ganjar Pranowo yang sangat disukai oleh banyak masyarakat
Indonesia karena ia adalah salah satu sosok yang berkerja keras untuk lebih
maju negaranya.